Analisis Filsafat Bahasa Pada Kesalahan Pemahaman Autistik Akibat Kelemahan Missleadingness Pada Bahasa

Authors

  • Annisa Annisa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
  • Zulfahmi Lubis Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59548/js.v1i1.42

Abstract

Bahasa pada hakikatnya merupakan sarana yang manusia gunakan untuk saling berinteraksi, berkomunikasi, menuangkan emosinya, serta sebagai sarana manusia menuangkan buah dari pemikirannya di dalam segala aspek kehidupannya sehari-hari, bagian yang paling penting dari bahasa bagi manusia adalah sarana mencari suatu kebenaran di dalam kehidupannya. Bahasa jika dikaji berdasarkan pandangan filsafat akan menunjukkan bahwa bahasa memiliki kelebihan dan kelemahan, salah satu kelemahan dari bahasa adalah adanya misleadingness atau menyesatkan. Metode yang digunakaan selama penelitian menggunakan pendekatan metode library research yang menghimpun data-data melalui kepustakaan seperti buku-buku, jurnal dan beberapa literatur yang ditemukan lainnya secara sistematis dan menggunakan prinsip-prinsip kemutakhiran (recency) serta prinsip relevansi (relevance). Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa dalam pemerolehan bahasa dikalangan masyarakat telah terjadi misleadingness atau menyesatkan dalam hal memaknai dan mendefenisikan beberapa atas dasar pemahaman yang ada di lingkungan sekitarnya. Istilah Autisik sering diperdebatkan dengan masalah memahaminya, berupa penyakit yang dapat menular bahkan juga menganggap sebagai orang yang mempunyai gangguan jiwa, jika sebenarnya ditelaah lebih lanjut akan ditemukan fakta yang berbeda.

References

Akmaluddin. 2016. “Problematika Bahasa Indonesia Kekinia: Sebuah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Ragam Tulisan (Nowadays Probelms OF Bahasa Indonesia: An Analysis of Mistakes in Written Forms) Akmaluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram Jalan Pendidikan” 10 (2): 63–84.

“Arti Kata Analisis - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.” n.d. Accessed November 24, 2022. https://kbbi.web.id/analisis.

Basyaruddin, Basyaruddin. 2017. “Filsafat Bahasa Sebagai Fundamen Kajian Bahasa.” BAHAS 26 (1): 1–9. https://doi.org/10.24114/bhs.v26i1.5526.

Choresyo, Berry, Soni Akhmad Nulhaqim, and Hery Wibowo. 2015. “Kesadaran Masyarakat Terhadap Penyakit Mental.” Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2 (3): 381–87. https://doi.org/10.24198/jppm.v2i3.13587.

Edi Sumanto. 2017. “Hubungan Filsafat Dengan Bahasa.” EL-AFJAR: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Tafsir Hadis Vol. 6.

Ginanjar, Adriana Soekandar. 2007. “Memahami Spektrum Autistik Secara Holistik” 11 (2): 87–99.

I Wayan Sukarma. 2018. “Memaknai Bahasa Dan Membahasakan Makna Dalam Penulisan Buku Hindu.” Widya Wertta Vol.1 No.

“Ingat Ya, Autisme Bukan Penyakit Dan Tidak Menular.” n.d. Accessed December 1, 2022. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2727760/ingat-ya-autisme-bukan-penyakit-dan-tidak-menular.

Lubis, Nadira, Hetty Krisnani, and Muhammad Fedryansyah. 2015. “Pemahaman Masyarakat Mengenai Gangguan Jiwa Dan Keterbelakangan Mental.” Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2 (3): 388–94. https://doi.org/10.24198/jppm.v2i3.13588.

Mustika, Khaerunnisa, Firda Hanifah, and Dan Alfitransyah. 2017. “Pancasila Dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Dalam Era Globalisasi.”

Nugraheni, S A. 2012. “Menguak Belantara Autisme.” Buletin Psikologi 20 (1–2): 9–17. https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/view/11944.

Rukayah. 2012. “Peranan Bahasa Dalam Mengungkap Kebenaran (Suatu Tinjauan Epistemologi) Rukayah.” Jurnal Publikasi Pendidikan II (2): 122–29.

Sari, Milya. 2020. “NATURAL SCIENCE : Jurnal Penelitian Bidang IPA Dan Pendidikan IPA , ISSN : 2715-470X ( Online ), 2477 – 6181 ( Cetak ) Penelitian Kepustakaan ( Library Research ) Dalam Penelitian Pendidikan IPA,” 41–53.

Sugiarmin, Mohamad. 1943. “Mohamad Sugiarmin Plb Upi.”

Published

2023-06-19

How to Cite

Annisa, A., & Lubis, Z. (2023). Analisis Filsafat Bahasa Pada Kesalahan Pemahaman Autistik Akibat Kelemahan Missleadingness Pada Bahasa. Jurnal Sathar, 1(1), 42–54. https://doi.org/10.59548/js.v1i1.42